Kegiatan Penelitian Pada Tukang Sapu Jalanan
05.55 |
|
Tukang sapu jalanan adalah seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai penyapu pinggir jalan. Biasanya mereka menyapu daun-daun kering dan sampah-sampah yang berserakan di pinggiran jalan.
Kami mendapatkan laporan dari narasumber dengan 3 orang narasumber yang berbeda, dan
inilah hasil observasi yang kami lakukan :
Narasumber I
Narasumber I
Ibu
Nyai adalah seorang ibu yang berusia 40 tahun, Ibu Nyai tinggal di Bojong dan
ia sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak tetapi 1 anak Ibu Nyai sudah
meninggal. Mulai dari tahun 2003 sampai sekarang (2015) ia sudah menjadi tukang
sapu. Ibu Nyai bekerja dari hari
senin-jum’at dan setiap sabtu minggu libur, dan Jam kerja mulai menyapu dari
jam 7 pagi sampai 5 sore. Banyak sekali suka duka menyapu di area kampus UI
tepatnya di lapangan blumat. Suka nya ia merasa senang karena alumni UI masih
perduli dengan para tukang sapu terutama ibu-ibu. Karena alumni UI mengadakan
pengajian bersama setiap hari sabtu di masjid UI. Dukanya ada mahasiswa yang
pengertian dan ada juga yang tidak. Tetapi menurut Ibu Nyai mahasiwa UI rata-rata
baik. Dan penghasilan Ibu Nyai menyapu di area lapangan blumat UI yaitu Rp
90.000/Hari. Menurut nya “lumayan lah dek sama gaji segini bisa buat sekolahin
anak sampai SMA soalnya saya gabisa ngandelin gaji suami, karena suami saya
yang kerja serabutan”. Saran dari Ibu Nyai untuk kita adalah “Sampah-sampah
buang pada tempatnya, pengertian deh sama tukang sapu”.

Narasumber II
Ibu
Aas adalah seorang ibu yang berusia 45 tahun, ia sudah bekerja menjadi tukang
sapu sejak tahun 2001 dan sekarang sudah 14 tahun bekerja menjadi tukang sapu.
Ibu Aas memliki 3 orang anak 2 orang anaknya sudah menikah dan 1 orang lagi
belum menikah masih sekolah. Alasan Ibu Aas menjadi tukang sapu karena butuh,
ingin membantu kebutuhan ekonomi keluarganya. Dan Ibu Aas pun sudah biasa menyapu
jalanan tiap hari, lalu duka yang dialami menurut Ibu Aas “kalau hujan ya
kehujanan kalau panas ya kepanasan” terus kalau pun hujan mereka tetap menyapu
dan tidak di ijinkan berteduh oleh mandor nya. Ibu Aas biasanya menyapu diarea
Fakultas Kesehatan Masyarakat kampus UI. Sama seperti Ibu Nyai Ibu Aas menyapu
dari hari senin-jum’at dan sabtu minggu libur, bekerja dari jam 7 pagi sampai 5
sore. Penghasilannya pun sama yaitu Rp 90.000/Hari. Saran dari Ibu Aas yaitu “
buang sampah ditempat nya deh ya walaupun biasanya sampah yang saya sapu Cuma
daun-daun kering, biasanya suka ada yang buang tisu sembarangan. Soalnya nyapu
tisu itu susah dibanding nyapu yang lain”.
Lalu sekarang, kita yang harus sadar bahwa kehadiran mereka itu sangatlah berarti. Kalau tidak ada mereka mungkin area Depok dan sekitarnya sudah penuh dengan sampah dari mulai daun-daun kering, sampah tisu, sampah kertas, plastik dan masih banyak lagi. Dan sebagai pembaca kita do’akan semoga para ibu-ibu berhati mulia ini selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin.....
Nama Dosen : Dra. Rita Wahyuni
Kegiatan : Observasi
Tukang Sapu di daerah Universitas Indonesia
Penulis : Nadya Aprianti Putri P.S. - AP 202
0 komentar:
Posting Komentar