4 Solusi Stress Bagi Mahasiswa
02.32 |
|A. PENYEBAB STRESS MAHASISWA
Kehidupan di universitas bisa saja sangat menyenangkan, tetapi tentu
saja ada waktu-waktu dimana mahasiswa merasa stress. Terutama mahasiswa
baru yang harus menyesuaikan diri dengan segala hal, mulai dari bahasa,
lingkungan asing, orang-orang asing, pertama kalinya jauh dari keluarga,
harus mengurus segala sesuatu sendiri, dan juga harus mengikuti metode
pelajaran yang berbeda dengan semasa sekolah, yang mungkin bisa sangat
sulit.
Setelah berhasil menyesuaikan diri, tidak berarti masalah selesai.
Bisa saja stress karena tidak cocok dengan teman sekamar atau rekan
kuliah, banyak tugas, ujian sudah dekat, merasa susah membagi waktu dan
lain sebagainya.
B. AKIBAT STRESS YANG BERLANJUT
Hal-hal di atas, jika tidak diatasi, bisa menyebabkan mahasiswa
merasa susah tidur, sakit kepala, bahkan kehilangan nafsu makan.
Tentunya sangat tidak baik jika berlanjut dalam jangka panjang. Selain
mempengaruhi kesehatan, bisa juga berefek pada perkembangan emosi
mahasiswa.
C. SOLUSI
Kabar baiknya, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Stress
itu wajar-wajar saja. Tetapi jangan berlarut-larut, harus segera
mencari solusinya. Berikut ini ada beberapa tips dari Hotcourses
Indonesia, khusus bagi para mahasiswa yang sedang mencari solusi stress.
1. Kurangi Konsumsi Kafein
Kita mulai dari yang paling gampang dulu. Menurut penelitian, kafein
berlebihan bisa memperburuk efek stress. Begitu juga dengan alkohol dan
minuman energi lainnya. Paling aman itu konsumsi air minum yang cukup (8
liter per hari). Kondisi badan yang sehat dan fit bisa membuat pikiran
kita lebih jernih, sehingga lebih dapat mengatasi masalah. Bosan minum
air putih terus? Coba Chinese tea, atau jus buah.
2. Bicarakan Masalah Anda
Sewaktu merasa stress, jangan gegabah. Masih bingung harus bagaimana
bertindak? Jangan bertindak dahulu. Sebaiknya tidak memendam masalah
sendiri. Bicarakan masalah Anda dengan orang yang kira-kira bisa memberi
solusi dan bisa dipercaya. Karena semasa kita sedang galau, pikiran
kita tidak bisa berjalan sebaik dan serasional biasa. Bisa saja padahal
masalah yg sedang dihadapi itu tidak rumit, tetapi karena hati sedang
merasa kacau, tidak bisa memikirkan jalan keluar yang baik. Oleh karena
itu kita butuh teman atau keluarga.
Di saat ini, mungkin ada yang tidak ingin menelpon orang rumah setiap
kali menghadapi masalah, karena takut keluarga khawatir. Atau tidak
berani membicarakan kesulitan karena takut ditertawakan teman. Jika Anda
mengalami kekhawatiran seperti ini, jangan lupa, hampir semua
universitas memiliki international office, yang menyediakan dukungan
khusus bagi mahasiswa. Di sana tersedia para pembimbing yang
profesional, yang berpengalaman membantu mahasiswa untuk mengatasi
berbagai masalah, mulai dari kesulitan mengikuti pelajaran, hingga
masalah pribadi.
3. Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Terkadang, suka membanding-bandingkan bisa menyebabkan rasa stress yang
tidak perlu. Benar, kita tidak boleh selalu puas dengan hasil yang kita
capai, kita harus lebih baik, mencapai standar yang lebih tinggi. Akan
tetapi, mungkin yang sering dilupakan adalah, semua orang memiliki
kekurangan dan kelebihan sendiri. Jadi, selama sudah mengusahakan yang
terbaik, walaupun ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang harapan,
janganlah terlalu kecewa. Tetap hargailah usaha tersebut, sayangi diri
sendiri. Daripada menghabiskan waktu untuk bersedih, lebih baik gunakan
waktu untuk menemukan kelebihan diri sendiri, atau hal penting
berikutnya yang perlu diselesaikan.
4. Tenangkan Pikiran
Sebenarnya berat ringan masalah itu, bukan dari masalah itu sendiri.
Melainkan pikiran kita. Jika kita merasa masalah itu berat, maka
beratlah masalah itu, dan sebaliknya. Jadi, pikiran kitalah yang
menentukan. Saat ini, yang harus dilakukan adalah menenangkan pikiran,
dan memilah masalah yang sedang dihadapi, untuk dapat mencari solusinya.
Akan sangat baik jika di saat ini ada teman atau siapa saja yang bisa
menemani Anda.
Pengalaman nyata:
Sewaktu kuliah, saya pernah fail (tidak lulus) 1 kali, yaitu mata
kuliah ‘Statistik’. Akibatnya saya harus mengulang mata kuliah tersebut,
karena itu adalah mata kuliah wajib.
Yang benar-benar di luar dugaan adalah, sewaktu saya mengulang mata
kuliah tersebut, ternyata saya menemukan, sesungguhnya ini adalah
pelajaran yang sangat gampang. Dan, saya berhasil mendapatkan nilai
tinggi (High Distinction) di akhir semester. Jadi, kenapa bisa fail
pelajaran yang segampang ini?
Jawabannya adalah pikiran saya sendiri. Sejak dulu, saya selalu
membenci pelajaran hitungan, dan belum-belum sudah menganggap hitung
menghitung itu sangat sulit, jadi sudah stress duluan begitu menghadapi
pelajaran Statistik ini. Sering bolos kelas kuliah karena membosankan
(tetapi tidak berani bolos tutorial karena absen dinilai), setiap kali
tugas selalu dapat nilai jelek, apalagi ujian, dan akhirnya FAIL!
Pengalaman Fail itu merupakan pukulan yang berat bagi saya. Karena
untuk mengulang kembali berarti harus membayar biaya kuliah untuk mata
kuliah tersebut, dan juga mengundur waktu wisuda. Jadi, saya memutuskan
untuk belajar dengan bersungguh-sungguh. Ternyata, statistik itu tidak
sulit, sama sekali. Semuanya ada di buku, baik itu rumus, contoh soal,
dan penjelasan. Jika diikuti tahap per tahap, sangat gampang dimengerti.
Apalagi, sewaktu ujian, diperbolehkan membawa kalkulator dan buku,
untuk mencari rumus ( di luar negeri, dosen tidak mengharuskan kita
menghafal rumus, yang penting kita mengerti cara penerapannya). Bodoh
sekali bukan, fail untuk pelajaran yang semudah ini. Dan semua ini
disebabkan oleh pikiran saya yang menganggap pelajaran ini susah, dan
menghambat saya untuk benar-benar mengenalnya, dan akhirnya fail.
Setelah pengalaman ini, saya benar-benar mempelajari hikmahnya. Walau
terlihat sesulit apapun, harus dihadapi, langkah per langkah. Jika
tidak bisa diatasi sendiri, tidak boleh malu bertanya. Dan saya terus
mengingatkan diri sendiri mengenai konsekuensinya jika saya sampai fail
lagi untuk mata kuliah lainnya (boros biaya kuliah, dan boros waktu).
Berkat hal-hal tersebutlah, saya tidak pernah fail lagi, dan bahkan bisa
mencapai nilai yang lebih baik. Percayalah, masalah itu tidak pernah
serumit yang kita pikirkan. Jadi sewaktu menghadapi masalah, kita harus
berani menghadapinya. Itulah pelajaran penting yang diajarkan mata
kuliah ‘Statistik’ bagi saya.
Sumber : https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/once-you-arrive/4-solusi-stress-bagi-mahasiswa/
Oleh : Lala Suciana
Kelas : Ap 201
0 komentar:
Posting Komentar