Tips Biar Kamu Lolos Seleksi Beasiswa Ke Luar Negeri
00.19 |
|
Bisa menempuh pendidikan di luar negeri memang jadi impian banyak
orang. Bagaimana tidak, selain menawarkan kualitas pendidikan yang lebih
baik kesempatan ini juga bisa digunakan untuk memperluas jaringan. Gak
jarang orang bisa mengubah nasibnya sepulang dari bersekolah di luar
negeri.
Sayangnya masalah biaya sering jadi kendala paling besar
yang menghalangi. Tapi gak usah khawatir, sekarang ada banyak cara kok
untuk memecahkannya. Tersedia banyak pilihan beasiswa yang bisa kamu
dapatkan. Tapi mendapatkan beasiswa itu sama sulitnya kayak cari jodoh.
Nah, buat kamu yang sedang mempersiapkan diri untuk berburu beasiswa
kali ini Hipwee akan kasih tips dan trik yang belum semua orang tahu.
1. Berusahalah Untuk Excellent Di Bidang Akademis
Buat
kamu yang masih SMA, sedang menempuh pendidikan Sarjana atau bahkan
Master di Indonesia dan berencana melanjutkan pendidikan tingkat
selanjutnya dengan beasiswa — hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah
usahakan selalu dapat nilai bagus.Kalau ada kesempatan jangan segan
mencoba ikut olimpiade yang berkaitan dengan bidang studi yang kamu
minati.
Walau angka diatas kertas bukan segalanya tapi pencapaian
akademis yang bagus akan menunjukkan komitmenmu terhadap pemberi
beasiswa. Beberapa institusi beasiswa, seperti Monbukagakusho (MEXT) dari Jepang dan Beasiswa Pemerintah Singapura
bahkan mensyaratkan pelamarnya adalah mereka yang memiliki pencapaian
akademis yang baik. Dalam beberapa kasus pemenang Olimpiade Sains akan
lebih mudah mendapatkan beasiswa.
2. Pintar Aja Itu Biasa. Kalau Kamu Aktif Organisasi Baru Luar Bisa.
Sudah merasa yakin bisa dapat beasiswa karena nilaimu selalu bagus?
Eits, jangan salah. Nilai bagus itu baru syarat awal. Diluar sana masih
banyak yang lebih pintar dibanding kamu. Pintar saja tidak pernah cukup.
Kamu harus punya sesuatu yang menarik untuk dijual ke pemberi beasiswa.
Biasanya mereka akan mencari orang yang tidak hanya berprestasi, tapi
juga aktif di organisasi.
Kalau kamu memang niat masuk dalam bursa
perjuangan mendapatkan beasiswa mulailah memperbanyak pengalaman
organisasi. Gak perlu masuk partai politik atau bahkan gerakan-gerakan
aneh. Kamu bisa mulai dari OSIS atau di Himpunan Keluarga Mahasiswa
kampus. Mereka yang aktif organisasi akan lebih dilirik para pemberi
beasiswa karena dianggap bisa memanfaatkan ilmu yang didapat untuk
kepentingan orang banyak.
3. Jangan Ragu Untuk Jadi Relawan
Selain keaktifan di organisasi, pengalaman di kegiatan sosial juga
jadi nilai plus. Khususnya kalau kamu mengincar beasiswa di negara
Amerika dan Eropa. Beasiswa Fullbright Amerika Serikat, Beasiswa Chevening dari Inggris dan Beasiwa Erasmus Mundus
Eropa cenderung lebih tertarik pada pelamar yang punya pengalaman jadi
relawan di kegiatan sosial. Ini gak bisa dilepaskan dari kuatnya kultur volunteer-ism di negara mereka.
Di
kota tempatmu tinggal saat ini pasti banyak banget kok kesempatan untuk
jadi relawan. Kamu bisa join ke kegiatan NGO, gabung dengan gerakan
anak muda di kampus atau kamu juga bisa menginisiasi gerakan ini
sendiri. Gak perlu repot atau khawatir gak ada biaya, bahkan dengan
membersihkan sampah di lingkungan sekitarmu kamu sudah bisa mulai
melakukan kegiatan sosial.
4. Tes Kemampuan Bahasa Asing
Setelah cukup mempersiapkan diri dari bidang akademis dan non-akademis kini saatnya kamu membuktikan bahwa kamu pasti survive di
negara orang karena bisa menguasai bahasanya. Salah satu persayaratan
beasiswa memang menuntutmu untuk meraih level tertentu dalam tes
kemampuan bahasa asing.
Masing-masing beasiswa punya persyaratan
tes bahasa sendiri, tapi yang paling umum digunakan adalah TOEFL dan
IELTS. Untuk mengamankan posisimu, pastikan kamu memiliki skor TOEFL
diatas 550 dan nilai IELTS diatas 6,5. Saat ini kamu bahkan bisa
mempersiapkan diri dengan mengikuti latihan via online untuk TOEFL dan IELTS.
5. Temukan Orang yang Bisa Memberimu Rekomendasi yang OK
Untuk menilai performamu di dunia nyata, pihak pemberi beasiswa akan
meminta surat rekomendasi dari mereka yang sudah mengetahui rekam
jejakmu. Biasanya surat rekomendasi bisa diberikan oleh staf pengajar
dari institusi tempatmu menempuh pendidikan atau supervisor di tempatmu bekerja.
Rekomendasi
dari mereka sangat penting, karena gak jarang pemberi beasiswa akan
langsung menghubungi untuk menanyakan pendapat tentangmu. Pastikan kamu
punya rekam jejak yang cukup baik dalam pendidikan dan pekerjaan. Jaga
hubungan baik dengan mereka yang bisa memberimu rekomendasi.
6. Ciptakan Curriculum Vitae (CV) yang Informatif
Cara pemberi beasiswa tahu pengalaman dan pencapaianmu adalah dengan
melihat ke CV-mu. Dalam CV mereka akan mendapatkan gambaran bagaimana
dirimu selama ini telah berkembang. Untuk membuat CV yang baik kamu
perlu cermat mencatatat kegiatan yang kamu lakukan selama ini
berdasarkan waktu kegiatan.
Karena kamu akan apply beasiswa,
pastikan kamu membuat CV yang representatif tapi tetap informatif.
Salah satu format CV yang cukup oke untuk kamu contoh adalah CV Europass
yang wajib digunakan bagi pelamar beasiswa Erasmus Mundus. Untuk tahu
bagaimana format CV Europass kamu bisa klik disini.
7. “Jual” Dirimu Lewat Motivation Letter
Langkah selanjutnya, kamu harus menyiapkan motivation letter.
Tujuan dari surat ini adalah untuk menunjukkan mengapa kamu tertarik
mengambil bidang studi yang kamu pilih dan memperlihatkan mengapa kamu
layak mendapatkan beasiswa. Motivation letter ini adalah bagian krusial yang akan menentukan bagaimana kelanjutan lamaran beasiswamu.
Untuk membuat motivation letter yang
baik kamu perlu tahu tentang jurusan yang akan kamu ambil. Jelaskan
kenapa program itu menarik buatmu, tunjukkan juga bagaimana pengalaman
kerja dan pencapaianmu selama ini membuat kamu cocok untuk belajar
disitu. Yakinkan pemberi beasiswa bahwa kamu punya komitmen untuk
memberikan yang terbaik sehingga layak menerima dana mereka.
Satu yang paling penting, kamu harus punya passion terhadap bidang yang kamu pilih. Semangat dan kecintaan terhadap bidang studi itu akan terasa di motivation letter-mu. Masih bingung gimana harus menulis motivation letter yang baik? Nih ada tips dari Youth In Action, European Union.
8. Latihan Sebelum Interview
Jika kamu lolos seleksi administrasi lewat CV dan motivation letter pintu
menuju beasiswa selanjutnya adalah tes wawancara. Di tahap ini kamu
akan bertemu panelis dari negara pemberi beasiswa, atau bisa juga
profesor yang kompeten di bidangnya. Demi lancar di wawancara, kamu
perlu mempersiapkan diri agar tidak grogi dan malah mengacaukan semua
persiapanmu.
Biasakan diri untuk berbicara dengan bahasa Inggris
(atau bahasa lain yang akan digunakan dalam wawancara) minimal 2 hari
sebelum wawancara berlangsung. Cara ini akan melatih lidahmu agar tidak
terkaget-kaget dan kehilangan banyak kosa kata. Di depan panelis,
tunjukkan bahwa kamu percaya diri dan meyakinkan. Bekali dirimu dengan
pengetahuan soal bidang studi yang kamu pilih dan tunjukkan semangatmu
untuk belajar dengan beasiswa.
9. Tunjukkan Bahwa Beasiswa Ini Akan Membantumu Berkontribusi Ke Indonesia
Saat ditanya mengapa kamu ingin mendapatkan beasiswa, jangan hanya
menjawab dengan tujuan egois seperti ingin mengembangkan diri atau
memperbanyak pengalaman. Tunjukkan juga bahwa jika kamu menerima
beasiswa maka kamu akan lebih punya kapasitas untuk berkontribusi ke
lingkungan terdekatmu. Pemberi beasiswa akan lebih tertarik pada
kandidat yang memiliki visi yang luas dan bermanfaat.
Inilah
kenapa aktif di kegiatan sosial dan organisasi jadi penting. Dengan
aktif di kegiatan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, akan
lebih mudah bagimu untuk menentukan kontribusi macam apa yang hendak
kamu berikan selepas menempuh program beasiswa.
10. Coba Lagi, Coba Terus
Sekali mencoba apply beasiswa kamu belum tentu akan
berhasil. Jangan langsung putus asa dan merasa gak memenuhi kualifikasi.
Banyak kok yang harus mencoba berkali-kali dulu sebelum akhirnya lolos.
Justru dengan pernah gagal kamu akan tahu bagian mana yang harus kamu
perbaiki untuk bisa jadi kandidat yang lebih baik.
Lagipula kebanyakan beasiswa tidak melarang kandidat yang sempat gagal mendaftar ulang di seleksi selanjutnya. So, kenapa takut gagal? Kalau gagal sekali, coba lagi-coba teruuus!
Belum Tahu Mau Apply Kemana? Ini Beberapa Beasiswa yang Bisa Kamu Coba:
- Singapore Scholarship
- Monbukagakusho (MEXT), Jepang
- Erasmus Mundus Scholarship, Uni Eropa
- Chevening Scholarship, Inggris
- StuNed Scholarship, Belanda
- DAAD Scholarship, Jerman
- Russian Federation Scholarship
- Beasiswa LPDP, diberikan bagi Warga Negara Indonesia untuk sekolah di dalam dan luar negeri
- Beasiswa DIKTI
Tunggu apalagi, kesempatan sudah banyak di depan mata. Tinggal kamu saja yang berjuang dan pintar-pintar memanfaatkannya.
Nama: Ananda Putri, AP202
0 komentar:
Posting Komentar